Perih ku dendangkan,
"wajar bila saat ini, aku iri pada kalian"
aku iri padamu, padamu, padamu,
pada kalian semua itu .
Ku lihat sikecil didepanku,
mungkin kelas 3 SD,
berkisaran itu
"hey, aku iri padamu"
Ku lihat sebayaku,
bersama-sama denganku,
"Hey, aku iri padamu"
ku lihat keponakanku,
ia masih TK saat itu,
"akupun iri padamu"
ku lihat saudaraku,
lebih tua dariku,
"dan akupun iri padamu"
aku iri padamu, padamu, padamu,
pada kalian semua itu . .
Saat kau akan melakukan sesuatu,
kau dengan mudah mengecup tangannya,
kau dengan mudah menatap matanya,
dan kau dengan mudah berkata,
"ayah, do'akan aku, aku mohon restumu"
aku iri padamu, padamu, padamu,
pada kalian semua itu . .
Sedang aku,
berlutut dipusaranya,
mencabut rerumput ditanahnya,
menabur bunga di sepenuhnya,
bertumpuh pada nisan dikakinya,
dan berkata,
"bapak, do'akan anak yang tak pernah berbakti padamu,
anak yang tak bisa menenangkan tidurmu,
anak yang terus menyusahkanmu,
bapak, do'akan aku"
ah,
aku iri pada kalian
sedewasa ini,
aku tetap iri pada kalian
kata ibu,
"biarlah,
kau harusnya lebih tenang,
bapak mu bahkan tak sedikitpun jauh darimu,
saat bapak teman-temanmu jauh dari mereka,
bapakmu selalu ada disampingmu"
maaf, ibu,
aku tetap tak menggubrismu,
rasa itu abadi, bu,
aku iri pada mereka semua bu . .
(11/06/11)
dengan cinta, untukmu . .
0 komentar:
Posting Komentar